2025 Insentif Kader Posyandu & BKB Bakal Naik, Ini Harapan Pj Walikota Ambon

Ambon, Wartamaluku.com – Insentif kader pos pelayanan terpadu (posyandu) dan bina keluarga balita (BKB) di Kota Ambon, akan dinaikan tahun anggaran 2025 mendatang.

Ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada mereka yang setia mengurusi anak balita, sehingga menurunkan privalensi Stunting di Kota Ambon.

Besaran insentif yang kader Posyandu dan BKB yang dinaikan dari Rp 200 ribu per orang per bulan menjadi Rp 300 ribu mulai tahun 2025.

Demikian disampaikan Penjabat Walikota Ambon, Dominggus N Kaya, pekan kemarin. Kaya mengaku, di tahun 2025 pihaknya menaikkan insentif kader posyandu sebagai bentuk apresiasi pelayanan yang dilakukan.

Ia mengatakan kenaikan insentif diharapkan lebih memotivasi kader posyandu agar bekerja lebih baik, terutama menangani stunting di daerah ini.

“Pemkot Ambon sangat menghargai kerja keras para kader, diharapkan melalui berbagai upaya yang dilakukan kapasitas para kader akan meningkat dan termotivasi konsisten bekerja menurunkan prevalensi stunting di Ambon,”kata Kaya.

“Harus diakui jumlah insentif tidak sebanding dengan tugas para kader yang mendampingi tumbuh kembang anak di posyandu, maka di tahun depan insentif mengalami kenaikan,” ujarnya.

Dia mengaku, tugas Kader Posyandu, katanya tidak hanya terkait pelayanan kesehatan tetapi enam urusan wajib dengan pelayanan dasar harus dijalankan para kader posyandu se-Kota Ambon.

Tugas pokok kader Posyandu di antaranya; mempersiapkan sarana dan tempat Posyandu, mengajak masyarakat untuk datang ke Posyandu, berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya, membagi tugas antarkader, mencatat hasil penimbangan dan pelayanan, dan melakukan penyuluhan.

Apalagi, lanjut dia, tanggung jawab para kader untuk memastikan kualitas SDM generasi muda di Ambon baik, harus dimulai sejak bayi dalam kandungan ibu.

Selain itu, usia tumbuh kembang anak yakni usia 0-3 tahun merupakan usia ideal bagi orang tua dalam mengasuh karena dibutuhkan perhatian bukan hanya orang tua tetapi juga kader posyandu.

“Para kader posyandu mendedikasikan diri untuk kepentingan besar menciptakan SDM generasi bangsa, jika tidak ada kader maka kita akan kesulitan, sehingga tugas ini juga harus dibarengi ketepatan dalam memberikan insentif bagi kader,”pungkasnya.(**)

Pos terkait