Ambon,Wartamaluku.com — Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Suanthie John Laipeny, menyatakan pihaknya akan segera memanggil tiga dinas terkait insiden patahnya tongkang pengangkut material di Pulau Wetar.
Pemanggilan ini akan dilakukan kepada Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP) membahas dampak dan penyebab kejadian tersebut.
Pemanggilan direncanakan dilakukan dalam waktu dekat, bahkan kemungkinan Senin pekan depan.
Insiden terjadi di area muat material di Batu Tua, Pulau Wetar, Kabupaten MBD.
Menurut Laipeny, langkah ini diambil karena pihak DPRD prihatin terhadap potensi dampak lingkungan akibat insiden tersebut. Dari foto-foto yang diterima, lokasi kejadian terlihat mengalami perubahan warna signifikan yakni berwarna kuning dan diduga adanya pencemaran.
“Kita menerima investasi, tapi investasi yang Go Green,” tegasnya.
Setelah RDP dengan dinas terkait, DPRD juga akan mendalami informasi bersama perusahaan terkait. Sebelumnya, pihak perusahaan menyampaikan bahwa material tersebut merupakan olahan lanjutan yang akan diproses kembali di smelter Morowali. Namun, DPRD ingin memastikan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan di wilayah Wetar.
Laipeny menambahkan bahwa dirinya telah menyampaikan foto-foto insiden tersebut kepada Gubernur Maluku. “Saya yakin Pak Gubernur juga sangat prihatin dengan kejadian ini,” ujarnya.
DPRD juga berinisiatif kemungkinan untuk meninjau langsung lokasi, jika dananya memungkinkan. Memang saat ini anggaran terbatas dan jarak Ambon Wetar yang cukup jauh. Tapi nanti kita lihat”, ujarnya. (WM/tim).