Hadiri Pemasangan Tiang Alif Wapauwe, Asis Sangkala : Jaga Warisan, Rawat Keimanan

Ambon,Wartamaluku.com – Udara pagi di Negeri Kaitetu, terasa berbeda, Sabtu (11/10). Di halaman Masjid Tua Wapauwe, Upu (raja), masyarakat, tokoh agama, dan tua-tua adat berkumpul dengan raut wajah penuh harap. Hari itu, mereka menyaksikan momen bersejarah, pemasangan Tiang Alif baru di masjid yang telah berdiri lebih dari enam abad.

Tiang Alif lama yang sudah mulai lapuk dan keropos diganti setelah sekitar 65 tahun berdiri. Prosesnya dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan diiringi doa, shalawat dan kalimat-kalimat tauhid yang ditinggikan. Disaksikan langsung oleh dan masyarakat Negeri Kaitetu.

Masjid Wapauwe dikenal sebagai masjid tertua di Maluku, bahkan salah satu yang tertua di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1414 Masehi, masjid ini awalnya dibangun oleh Perdana Jamilu di Kampung Wawane, lalu dipindahkan ke lokasi sekarang di Kaitetu pada abad ke-17. Meski usianya lebih dari 600 tahun, bangunan ini tetap kokoh tanpa paku, seluruh sambungan kayunya hanya menggunakan pasak dan tali ijuk.
Dalam suasana khidmat, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Fraksi PKS, Abdullah Asis Sangkala yang turut hadir dalam acara itu menyampaikan rasa syukurnya.

“Kami merasa sangat bersyukur bisa menyaksikan langsung prosesi pemasangan Tiang Alif ini. Semoga membawa keberkahan bagi Negeri Kaitetu, masyarakatnya hidup rukun, rezekinya melimpah, dan semakin beriman kepada Allah SWT,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya perhatian pemerintah terhadap situs bersejarah seperti Masjid Wapauwe.

“Sebagai wakil rakyat, kami berharap situs-situs budaya peninggalan leluhur seperti ini terus dijaga, dipelihara, dan dibantu agar tetap lestari sebagai kebanggaan masyarakat Maluku,” tambahnya.

Prosesi pemasangan Tiang Alif ini bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi juga simbol kebersamaan dan keimanan masyarakat Kaitetu. Di tengah semangat gotong royong, warga mengangkat tiang dengan kekuatan dan doa bersama, pemasangan tiang Alif Mesjid Wapauwe menjadi lebih dari pekerjaan struktural, ia adalah perwujudan cinta anak negeri terhadap warisan leluhur.

Kini, Tiang Alif baru telah berdiri tegak di puncak Masjid Wapauwe, menjadi tanda bahwa warisan leluhur bukan sekadar kenangan masa lalu, tetapi juga penopang semangat generasi kini untuk terus menjaga iman dan tradisi.

Sebelumnya Tiang alif yang lama diturunkan dan diganti dengan Tiang alif baru. Diambil satu bulan sebelumnya dengan serangkaian adat dan ritual di Negeri. Kayu untuk tiang alif baru sudah di tentukan dari jenis pohon khusus yang berada di Manuala Negeri Kaitetu. Setelah kayu diambil, lalu di bawa ke Baileo Negeri Kaitetu untuk diproses. Tiang alif yang lama kemudian diturunkan dan dibawa ke rumah raja dan seterusnya dibawa ke Masjid Wapauwe. Pada hari pemasangan, tiang alif yang baru keluar dari Rumah Baileo Uli Hatunuku bersama dua belas (12) tukang dan dibawa ke masjid. (WM/tim).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *