Ambon,Wartamaluku.com – Belasan mahasiswa asal Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang tergabung dalam aliansi mahasiswa peduli adat dan lingkungan, menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Maluku, Rabu (14/5/2025).
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap dugaan pengrusakan makam leluhur oleh pihak perusahaan PT Wahana Adi Prima .Mandiri
Dalam orasinya, para mahasiswa menuntut untuk segera memanggil Direksi PD Panca karya untuk mencabut ijin PT Wahana Adi Prima Mandiri kami menduga operasi perusahaan secara ilegal.
Mendesak PD Panca karya untuk segera menghentikan segala aktivitas di areal lahan masyarakat adat, karena lokasi tersebut adanya kuburan (Makam) atau keramat tempat sakral masyarakat adat di kecamatan Waisama.
Meminta DPRD Provinsi Maluku untuk segera memanggil Direksi PD Panca karya, agar mengevaluasi kinerja Manager PT Wahana Adi Prima Mandiri, karena telah mengusur kuburan (tempat keramat) masyarakat adat di desa Kayu Putih Kecamatan Waisama Kabupaten Buru Selatan.
Mendesak Direksi PD Panca karya untuk bertanggung jawab atas penggusuran kuburan keramat masyarakat adat didesa kayu putih Kecamatan Waisama Kabupaten Bursel.
Menanggapi Aksi Demo tersebut Wakil ketua Komisi III Richard Rahakbauw menjelaskan tuntutan aksi demo intinya berkaitan dengan Pengerusakan kuburan keramat itu oleh PT Wahana Adi Prima Mandiri sehingga kuburan tersebut rusak.
Politisi partai Golkar ini mengaku DPRD Maluku akan menindaklanjuti tuntutan mereka pasti jalan, mengingat saat ini dewan sedang melakukan pengawasan terhadap program dan kegiatan yang dijalankan oleh pemerintah Daerah pada tahun 2024.
Nantinya, setelah mereka kembali kita rapat paripurna 20 Mei 2025 dan menentukan agenda selanjutnya termasuk memabggil direktur PD PancaKarya,”kata Rahakbauw.
Dia memastikan, ketika memanggil Direktur PD Panca Karya, para mahasiswa juga diundang untuk mengikuti rapat bersama.”Jadi tolong tinggalkan nomor handphone agar bisa dihubungi. Kami pastikan aspirasi masyarakat dapat ditindaklanjuti,”(**)
.