Ambon, Wartmaluku.com — Direktur Ambon Music Office (AMO) tampil sebagai salah satu pembicara utama dalam Forum Akademik Internasional yang berlangsung di Kota Jinju, Korea Selatan.
Acara ini diselenggarakan bertepatan dengan perayaan 10 tahun Jinju sebagai Kota Kreatif UNESCO.
Dalam forum bertaraf internasional yang dibuka oleh Wali Kota Jinju, Jo Kyoo-il, Direktur AMO membawakan presentasi bertema “Penyelesaian Konflik Menggunakan Budaya dan Musik.” Dalam paparannya, ia menekankan dua pendekatan utama: kekuatan musik Ambonese serta interaksi sosial melalui kearifan budaya lokal Pela dan Gandong.
Forum ini mengusung tema besar “Budaya dan Krisis” dan membahas tiga isu utama, yaitu: 1) Krisis iklim dan respons budaya, 2) Perang, bencana dan budaya, serta 3) Pemulihan komunitas dan budaya. Setelah sesi presentasi, acara dilanjutkan dengan diskusi panel bersama pembicara dari berbagai universitas di India, Australia, Estonia, dan Korea Selatan.
Jinju dan Ambon, meskipun berada di kluster berbeda dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO, telah menjalin kolaborasi erat sejak tahun 2022 melalui berbagai program bersama yang difasilitasi oleh AMO dan Jinju Culture and Tourism Foundation.
Sebelum forum dimulai, Direktur AMO mengadakan pertemuan penting di ruang Wali Kota Jinju bersama Wali Kota Jo Kyoo-il dan Focal Point Jinju, Prof. Jeong Byung-Hoon. Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah rencana kolaborasi untuk tahun 2025, termasuk keterlibatan Komunitas Ambon City of Music dalam Festival Biennale Jinju 2025, program pendidikan kreativitas bagi pemuda di Jinju pada September 2025, serta kunjungan tim musik dari Jinju ke Ambon pada Oktober 2025 dalam rangka HUT Ambon sebagai UNESCO City of Music.
Forum ini menjadi wujud nyata diplomasi budaya antar kota kreatif dunia, sekaligus memperkuat posisi Ambon sebagai pelopor penggunaan musik dan budaya dalam merawat perdamaian dan keberlanjutan sosial. (**)
