Menanti 23 Tahun, Akhirnya Walikota Ambon Resmikan Air Bersih Kezia Gunung Nona

Ambon, Wartamaluku.com – Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena akhirnya meresmikan layanan air bersih Perumda Tirta Yapono di kawasan Kezia, Gunung Nona, Kota Ambon, Sabtu (20/12/2025).

Peresmian tersebut mengakhiri penantian panjang warga yang selama lebih dari 23 tahun kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Peresmian layanan air bersih ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota Ambon dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya penyediaan air bersih yang hingga kini masih menjadi persoalan utama di sejumlah wilayah, terutama kawasan perbukitan dan dataran tinggi.

Dalam sambutannya, Wali Kota Ambon menegaskan bahwa air bersih merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi sebelum berbicara tentang peningkatan kesehatan maupun pengentasan kemiskinan.

“Kalau orang tidak punya air bersih, jangan bicara dulu soal kesehatan yang baik, apalagi soal mengentaskan kemiskinan. Air bersih adalah kebutuhan utama,” tegas Bodewin Wattimena.

Ia mengakui bahwa hingga saat ini masih terdapat wilayah di Kota Ambon yang belum sepenuhnya terlayani air bersih. Namun demikian, Pemerintah Kota terus berupaya melakukan berbagai terobosan agar cakupan pelayanan air bersih terus meningkat setiap tahun.

“Mungkin lima tahun kepemimpinan belum semua bisa terakses, tetapi setiap tahun harus ada peningkatan. Target kami, ribuan warga bisa menikmati air bersih, dan program ini akan terus dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang selama puluhan tahun harus bertahan tanpa akses air bersih. Ia berharap peresmian ini menjadi titik balik bagi peningkatan kualitas hidup warga Kezia Gunung Nona dan wilayah sekitarnya.

Sementara itu, perwakilan warga Kezia Gunung Nona menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Ambon, Direktur Perumda Tirta Yapono, serta DPRD Kota Ambon yang telah memperjuangkan hadirnya layanan air bersih di kawasan tersebut.

Selama ini, warga mengaku harus mengandalkan air dari mobil tangki dengan biaya yang cukup besar dan memberatkan ekonomi keluarga.

“Sekali beli air bisa sampai Rp200 ribu. Dalam sebulan pengeluaran kami untuk air bisa mencapai Rp800 ribu hingga Rp900 ribu,” ungkap salah satu warga.

Warga berharap pada awal tahun 2026, khususnya Januari atau Februari, pemasangan meteran PDAM sudah dapat dilakukan. Mereka juga meminta perhatian bagi rumah tangga yang belum memiliki jaringan atau instalasi PDAM.

Selain itu, warga mengusulkan agar biaya administrasi pemasangan jaringan dapat diberikan kebijakan khusus, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah, seperti skema pembayaran secara cicilan, agar seluruh warga dapat menikmati layanan air bersih.

Menanggapi aspirasi tersebut, Wali Kota Ambon meminta masyarakat yang telah memiliki jaringan agar segera menyelesaikan instalasi, sehingga pelayanan air bersih dapat segera dirasakan secara menyeluruh. Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga fasilitas air bersih yang telah dibangun.

“Pemerintah sudah membuka akses. Sekarang kita butuh kerja sama masyarakat, supaya semua bisa menikmati air bersih dengan baik,” katanya.

Peresmian layanan air bersih Perumda Tirta Yapono di Kezia Gunung Nona disambut antusias oleh warga, terutama kaum ibu yang selama ini harus berjuang keras memenuhi kebutuhan air rumah tangga. Kehadiran air bersih ini dinilai mampu meringankan beban ekonomi sekaligus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. (WM/yk)

Pos terkait