Ambon, Wartamaluku.com – Pemerintah Kota Ambon bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku menyatakan optimisme terhadap terwujudnya Ambon sebagai kota dengan inklusi keuangan yang tinggi dan berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan dalam forum bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Ambon, sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi aktif seluruh anggotanya.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, dan pihak OJK Maluku menekankan bahwa visi kolaboratif seluruh elemen dalam TPAKD sejalan dengan misi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui perluasan akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Tiga program prioritas yang disorot antara lain:
1. Pengentasan kemiskinan dan pengangguran melalui pemberdayaan UMKM.
2. Pengembangan ekonomi kreatif, seperti program Ambon City of Music.
3. Pemberdayaan pemuda melalui pelatihan digital marketing serta konektivitas ke pasar digital.
Dikatakannya, menjelang akhir tahun 2025, akan dilakukan sesi monitoring dan evaluasi terhadap implementasi program yang telah disepakati. Langkah ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan dampak dari seluruh program TPAKD terhadap masyarakat.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan sektor jasa keuangan, Ambon diharapkan menjadi model kota inklusif di Indonesia Timur. Harapannya, kontribusi nyata ini menjadi bagian dari pencapaian visi besar Indonesia Emas 2045, yakni ekonomi yang inklusif, tangguh, dan berkeadilan.
Walikota juga menekankan pentingnya penerapan transaksi non-tunai dalam tata kelola pemerintahan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas publik yang sejalan dengan prinsip inklusi keuangan. (**)