Ambon, Wartamaluku.com – Pelaksana Harian (Plh) Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, Novian Suhardi menegaskan komitmen OJK dalam mewujudkan akses keuangan yang setara bagi penyandang disabilitas. Hal ini disampaikan dalam Festival Kreasi Inklusi Maluku 2025 yang berlangsung di Ambon, Sabtu, 06/12/2025.
Novian menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Ambon dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi sehingga Festival Kreasi Inklusi Maluku 2025 dapat berjalan sukses.
Ia menilai kegiatan ini menunjukkan semangat besar masyarakat, khususnya penyandang disabilitas, untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi.
“Kami dari OJK telah menyusun pedoman akses keuangan setara agar tidak ada perbedaan perlakuan antara masyarakat penyandang disabilitas dan kelompok lainnya. Prinsip kami jelas, no one left behind tidak boleh ada yang tertinggal,” ujar Novian.
Ia menegaskan bahwa seluruh segmen masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, harus mendapatkan layanan keuangan yang sama dan mudah diakses.
OJK juga mendorong seluruh lembaga jasa keuangan memberikan layanan yang lebih ramah serta fasilitas yang mendukung kebutuhan kelompok disabilitas.
Novian mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan OJK bersama Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 60%, sementara inklusi keuangan berada pada angka 80%. Angka ini menunjukkan perlunya upaya bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap lembaga keuangan maupun akses produk keuangan.
Dalam kesempatan tersebut, ia turut mengapresiasi dukungan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta perbankan seperti BRI, Bank Mandiri, BPD Maluku-Malut, Adira Finance, dan Pegadaian yang hadir memberikan layanan langsung bagi masyarakat, termasuk pelajar melalui akses Simpanan Pelajar (SimPel).
“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya seremonial, tetapi menjadi momentum penting untuk membuka seluas-luasnya akses keuangan bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas yang ada di Kota Ambon,” tambah Novian.
Festival ini juga menampilkan berbagai karya dan penampilan dari komunitas disabilitas, sekaligus mempromosikan lingkungan yang lebih ramah, inklusif, dan berkeadilan. (WM/yk)
