Pasar Modal untuk Semua: BEI Dorong Inklusi Lewat Media Gathering di Ambon

Ambon, Wartamaluku.com – Sebagai upaya memperkuat sinergi dengan media dalam meningkatkan literasi pasar modal yang berkualitas dan inklusif di wilayah timur Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Media Gathering yang berlangsung di Biz hotel Ambon, Rabu, 28/5/2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemahaman masyarakat terhadap pasar modal, memberantas investasi ilegal, serta memperluas distribusi pengetahuan keuangan di berbagai lapisan masyarakat.

Kepala BEI Wilayah Maluku, Alberto Fasaamuri Dachi, menyampaikan bahwa peran media sangat penting dalam menyebarkan informasi yang benar dan edukatif mengenai investasi.

Media Gathering ini dihadiri oleh belasan jurnalis dari berbagai media lokal. Mereka dibekali materi edukasi tentang pasar modal, pengenalan produk investasi, serta tata cara berinvestasi secara aman dan legal.

Dikatakan, berdasarkan data per April 2025, jumlah investor pasar modal di Maluku dan Maluku Utara telah mencapai 91.108 orang, dengan 25.342 di antaranya adalah investor saham. Kota Ambon menjadi daerah dengan jumlah investor terbanyak (52%), disusul Maluku Tengah (15%) dan Kabupaten Buru (7%).

Terdapat pergeseran signifikan dalam profil investor. Jika sebelumnya mahasiswa mendominasi hingga 40%, kini turun menjadi 20%. Sebaliknya, jumlah investor dari kalangan guru, PNS, pengusaha, ibu rumah tangga, dan pegawai swasta meningkat tajam. Pegawai swasta tercatat naik dari 19% menjadi 24%.

BEI Maluku menargetkan penambahan 20.000 investor baru dari kalangan pelajar dan mahasiswa pada tahun 2025. Selain itu, akan dilaksanakan 400 kegiatan edukasi pasar modal dengan total peserta sebanyak 15.000 orang. Program unggulan tahun ini mencakup “Guruku Investor Saham”, pendirian galeri investasi di lingkungan pemerintah daerah, program “Road to Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025”, serta penguatan infrastruktur pasar modal bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Melalui kegiatan ini, BEI berharap literasi dan inklusi keuangan di Maluku semakin meningkat, sehingga masyarakat dapat berinvestasi secara cerdas dan terhindar dari praktik investasi ilegal. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan edukasi dan pemahaman masyarakat, terutama para pelaku usaha dan investor mengenai mekanisme dan manfaat investasi di pasar modal,” ungkap Alberto. (WM/tim).

Pos terkait