RI Berencana Utang US$2 Miliar dari Bank Infrastruktur Asia

  • Whatsapp
pembangunan enam proyek infrastruktur.

Jakarta, Warta Maluku – Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menilai keberadaan Bank Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB) mampu menjadi alternatif bagi pemerintah dalam mengamankan pendanaan sejumlah proyek infrastruktur.

Ia menuturkan, selama ini pembiayaan multilateral tergantung pada Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), JBIC, dan yang lainnya. Oleh sebab itu pemerintah tengah menyiapkan sejumlah proyek yang siap diajukan ke bank infrastruktur baru yang berkedudukan di Beijing, China tersebut.

Bambang menambahkan, total nilai proyek yang diajukan adalah senilai US$2 miliar untuk pembangunan infrastruktur selama dua tahun. Proyek yang akan dijalankan adalah yang bersifat kerja sama pemerintah swasta atau public private partnership (PPP).

Untuk mengemban jabatan tersebut, pemerintah telah menunjuk Andin Hadiyanto sebagai Direktur Eksekutif AIIB. Dengan posisi yang strategis itu Indonesia bisa ikut dalam pengambilan keputusan pencairan kredit AIIB.

“Keputusan misal mau beri pinjaman ke suatu negara untuk proyek tertentu harus dapat persetujuan dari board of director, terdiri dari negara-negara yang bisa jadi leaders yang sahamnya besar,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *