Saadiah Uluputty Apresiasi Penetapan 36 Bandara Internasional: Perkuat Konektivitas dan Daya Saing Indonesia

Jakarta,Wartamaluku.com — Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty, mengapresiasi langkah pemerintah melalui Kementerian Perhubungan yang menetapkan 36 bandara di berbagai provinsi sebagai bandara internasional serta tiga bandara khusus yang dapat melayani penerbangan langsung dari dan/atau ke luar negeri. Kebijakan tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025 dan KM 38 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 8 Agustus 2025.

Menurut Saadiah, kebijakan ini memiliki dampak strategis bagi pemerataan pembangunan dan peningkatan daya saing Indonesia di kancah global.

“Penambahan bandara internasional akan memperkuat konektivitas antarwilayah di dalam negeri sekaligus membuka akses langsung ke pasar internasional. Ini adalah langkah besar yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh semua daerah,” ujarnya di Jakarta.

Saadiah menilai, dampak positif kebijakan ini akan dirasakan di berbagai sektor, mulai dari percepatan distribusi logistik, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, hingga kelancaran ekspor komoditas unggulan daerah.

“Setiap wilayah kini punya peluang yang lebih besar untuk memasarkan produk lokalnya ke luar negeri tanpa harus bergantung pada transit di kota besar,” tambahnya.

Politisi PKS ini menegaskan bahwa keberhasilan implementasi kebijakan ini memerlukan kesiapan infrastruktur, pelayanan, dan sumber daya manusia yang memenuhi standar internasional. Fasilitas kepabeanan, keimigrasian, dan kekarantinaan harus tersedia dan berfungsi optimal di setiap bandara yang ditetapkan.

Dalam keputusan tersebut, wilayah timur Indonesia juga mendapatkan perhatian, termasuk penetapan Bandara Pattimura di Ambon, Mopah di Merauke, dan Domine Eduard Osok di Sorong.

“Ini menunjukkan komitmen pemerataan pembangunan, bukan hanya untuk kota besar di Jawa atau Sumatera, tetapi juga untuk daerah kepulauan dan perbatasan,” tegas Saadiah.

Ia mengajak pemerintah daerah, operator bandara, dan pelaku usaha untuk bersinergi memanfaatkan peluang ini.

“Konektivitas udara yang kuat akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk tumbuh lebih cepat dan lebih merata, sekaligus meningkatkan posisi kita sebagai pemain penting di jalur perdagangan dan pariwisata internasional,” pungkas Saadiah Uluputty. (**).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *