Ambon,Wartamaluku.com- Komisi C DPRD Maluku merekomendasikan agar KM Maloli dan KM Manusela tidak lagi beroperasi di perairan Maluku. Pasalnya kedua kapal ini dinilai tidak layak lagi untuk beroperasi.
Anggota Komisi C, Habiba Pellu dalam rapat bersama komisi dengan pihak KSOP, PT Pelni dan Dinas Perhubungan Maluku, Selasa (2/2) dengan tegas mendesak komisi untuk mengeluarkan rekomendasi penghentian pelayaran bagi kedua kapal dimaksud.
“Saya minta Maloli ini tidak lagi dioperasikan di Maluku,kalau bisa kapal ini ditenggelamkan di laut Arafura saja. Hari ini rekomendasi Komisi C Maloli tidak usah ada di Maluku, karena kapal ini sering kali rusak di tengah lautan,” tegas dia.
Selain dua kapal ini, Pellu juga mintakan agar kapal feri Terubuk juga tidak lagi beroperasi karena tidak laik lagi. “Untuk ketahuan bapak di Tanjung Merak sana banyak feri-feri yang nganggur disitu, jadi saya minta bapak kalau ke kementrian gigitannya kuat sedikit sehingga kita bisa dapat kapal feri yang baru,” jelas Pellu.
Menanggapi apa yang dimintakan Pellu, Kadis Perhubungan Provinsi Maluku, Benny Gaspersz mengatakan, setiap tahun Dishub berjuang untuk meminta kapal. Sehingga sekarang ini rute kapal perintis di Maluku untuk tahun ini ada 18 rute.
“Kalau tahun lalu itu hanya 15, dan sekarang naik menjadi 18. Kita setiap tahun itu berapat dengan pihak kementrian sehingga kita bisa dapat kapal-kapal baru,”jelas dia.
Menyangkut ada permintaan agar KM Maloli itu ditarik dari Maluku, Gaspersz menyetujui itu, mengingat kapal tersebut sudah cukup lama beroperasi di Maluku.
“Kami setuju karena kapal ini sudah cukup lama setelah dibangun dan ditempat di Maluku sampai sekarang masih dipegang oleh PELNI,” jelas dia.
Gaspers juga menambah sesuai janji Menteri Perhubungan saat berkunjung ke Maluku bahwa Maluku akan kebagian 3 buah kapal diantaranya, Sabuk Nusantara dengan kapasitas 2000 GT. (Tim/WM)
