Margiono:HPN Maluku Wujud Kesungguhan Dalam Persaudaraan

  • Whatsapp
Margiono:HPN Maluku Wujud Kesungguhan Dalam Persaudaraan

Ambon, Wartamaluku.com- Pemerintah Kota Ambon menggelar jamuan makan malam dan ramah tamah dengan panitia dan peserta Hari Pers Nasional 2017, di Baileo Oikumene Ambon.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Margiono dan jajarannya serta Ketua Dewan Pers, Bagir Manan dan IKWI Pusat.

Pada kesempatan itu, Margiono menyatakan bahwa penyelenggaraan HPN 2017 di Ambon, Maluku, menunjukan kesungguhan dalam persaudaraan.

“Ambon Manise. E bagi orang jawa adalah kesungguhan dalam persudaraan. Dan saya kira orang Ambon juga sudah tahu apa arti sebuah persaudaraan, makanya disebut Ambon Manise,” ungkap Margiono.

Dia menilai, Maluku, khususnya Ambon, sudah sangat berubah dari beberapa tahun silam. Tidak ada lagi suasan konfik. Yang terlihat saat ini adalah suasana kehidupan persaudaraan dan kerukunan yang begitu kental diantara masyarakat.

“Suasanya di Ambon sudah sangat nyaman. Untuk itu, saya harus katakan, saya senang ber-HPN di Ambon Manise,” katanya menambahkan bahwa ada beberapa karakter yang terlihat dari Orang Maluku, yaitu empat B, Bekerja, Bakudapa, Bakutolong dan Bernyanyi.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Ambon, Frans Johanis Papilaya dalam sambutannya menyatakan, sesuai dnegan tema HPN 2017, yakni “Pers dan Rakyat Maluku Bangkit dari Laut” maka diharapkan dari momentum HPN ini dapat menjadi starting point untuk masyarakat Maluku dan Indonesia pada umumnya untuk saatnya bertransformasi dari budaya darat atau kontinental ke budaya maritim atau bahari.

“Kami juga berharap insan pers bisa memainkan peran secara maksimal dan strategis untuk turut merubah paradigma kontinental tersebut dan membangun rasa cinta kepada laut, karena laut adalah masa depan kita, sekaligus mengekspos berbagai sumber daya alam serta keindahan pantai dan laut yang ada di daerah iini sebagai potensi wisata masa depan,” tandasnya.

Dengan begitu, sambung Papilaya, masyarakat maupun pemerintah bisa merasakan hadirnya pers sebagai media pembelajaran yang mencerdaskan serta tanggap terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat.

“Jadi, bukan hanya menayangkan dan memberitakan masalah-masalah politik kekuasaan yang tidak menentu arah serta cerita-cerita selebriti yang tidak pernah berakhir, tapi juga tidak mendidik. Dari daerah, kami merindukan pers pro rakyat, mencerdaskan rakyat, menjadi corong rakyat dan berjuang untuk kesejahteraan rakyat,” tegas papilaya

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *