Rencana Anggaran Pendapatan Daerah Maluku 2019 Sebesar 3,17 Trilyun

  • Whatsapp

Ambon, Wartamaluku.com – Berdasarkan perkembangan perekonomian daerah dalam tahun 2018 serta asumsi – asumsi makro ekonomi tahun 2019 baik di tingkat nasional maupun daerah, maka pendapatan daerah dalam tahun anggaran 2019 direncanakan sebesar 3,17 trilyun.

Menurutnya, rencana pendapatan daerah Provinsi Maluku tahun 2019 meliputi, pendapatan asli daerah sebesar 496,27 milyar, dan dana perimbangan naik menjadi 2,67 trilyun pada tahun 2019, lebih tinggi dari tahun 2018 sebesar 2,64 trilyun atau naik sebesar 1,14 persen, serta pendapatan daerah yang sah direncanakan sebesar 3,14 milyar.

Oleh sebab itu, untuk mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan maka kebijakan pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku tahun 2019 terutama akan diprioritaskan pada peningkatan pendapatan asli daerah dan juga dari dana perimbangan.

Upaya peningkatan PAD pada tahun 2019 lebih diarahkan pada peningkatan pajak daerah. Demikian dikatakan Gubernur Maluku Said Assagaff pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Maluku dalam rangka Penyampaian Rancangan KUA dan PPAS Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Maluku Tahun Anggaran 2019, rabu 07/11/2018.

Menurut Assagaff, dengan mengacu pada kebijakan belanja, maka belanja pemda provinsi maluku tahun 2019 direncanakan sebesar 1,94 trilyun lebih tinggi dari tahun 2018 sebesar 1,89 trilyun atau naik sebesar 2,55 persen.

Sedangkan belanja langsung direncanakan sebesar 1,23 trilyun lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 1,59 trilyun.

Penurunan ini disebabkan pendapatan asli daerah pada tahun 2019 yang diproyeksikan turun dari tahun sebelumnya.

Selain itu, belanja tidak langsung juga mengalami kenaikan terutama pada pos belanja pegawai sebagai konsekwensi pelimpahan kewenangan kepada pemerintah provinsi maluku sesuai amanat Undang – undang nomor 23 tahun 2014.
Hal inilah yang menyebakan praparasi belanja tidak langsung cukup besar dan belanja langsung mengalami penurunan.

Selanjutnya, untuk pembiayaan daerah yang merupakan traksaksi keuangan dalam rangka menutup defisit.

Lanjutnya, dalam masa pemerintahannya sejak 2014 sampai memasuki akhir masa jabatan mereka telah berhasil menjaga dan mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban daerah.

“Dalam masa pemerintahan saya dan wakil gubernur sejak tahun 2014 sampai memasuki akhir masa jabatan kami tahun 2014 kita telah berhasil menjaga dan mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban daerah serta memulihkan dan mempererat hunbungan keakraban dan kerukunan umat beragama ditengah masyarakat. (WM)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *