Saparua Kota Sejarah Dan Jantung Peradaban Nusantara

  • Whatsapp
Saparua Kota Sejarah Dan Jantung Peradaban Nusantara

Ambon,Wartamaluku.com- Kapitan Pattimura dengan mengangkat senjata dan berani melawan penjajah Belanda di tahun 1817 yang telah mengilhami seluruh pejuang dan pahlawan lainnya dalam menggelorakan perlawanan di berbagai daerah di Indonesia.
“Keberanian salah satu phalawan ini telah ikut mengilhami pejuang-pejuang lain di seantero nusantara dengan mengoreksi kebijakan kolonial yang tidak manusiawi dan telah menginjak –injak martabat kemanusiaan masyarakat saat itu,”ungkap Gubernur Maluku Said Assagaff Minggu (15/5) di saparua.

Menurut Said Saparua menjadi jantung peradaban nusantara, yang dari sanalah gelora perjuangan terhadap penjajah belanda dikobarkan. “Saparua adalah kota sejarah dan jantung peradaban nusantara, kota yang semangat awal kemerdekaan itu berdiri dan dikobarkan,”kata Said.
Seperti di tahun-tahun sebelumyna, perayaan HUT Pattimura ke-199 yang dirayakan kali ini tak lain untuk mengenang kembali heroisme dan perjuangan Kapitan Pattimura dan pasukannya untuk melawan penjajah Belanda dalam sebuah pertempuran sengit saat merebut Benteng Druustede di Kota Saparua pada tahun 1817 silam.
Said mengatakan dengan ikut merayakannya HUT Pattimura masyarakat Maluku diharapkan hendaknya mampu bangkit dari berbagai keterpurukan dan menjadikan sejarah panjang perlawanan Pattimura sebagai sebagai spirit untuk bangkit dari keterpurukan. “Hampir dua abad sudah perayaan ini kita lakukan tujuannya tak lain untuk mengenang semangat perjuangan anak-anak Maluku melawan dominasi penjajah Belanda saat itu membebaskan nilai-nilai kebenaran dan keadilan demi Indonesia merdeka,”ungkapnya.

Ditempat yang sama (saparua) Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua mengungkapkan perjuangan Kapitan Pattimura telah membebaskan masyarakat Maluku dari segala bentuk penindasan penjajah Belanda, sehigga apa yang telah diperjuangkan Kapitan Pattimura patut untuk disukuri. karena berkat perjuangannya kita bisa berdiri bebas saat ini,”ujarnya.

Perayaan HUT Pattimura diikuti ratusan warga peserta dari pejabat daerah, TNI/Polri, para siswa dan warga di Pulau Saparua. Sehari sebelum upacara digelar dilakukan tradisi pengambilan obor Pattimura dari Gunung Saniri yang diarak secara estapet di sejumlah desa di Pulau Saparua. Obor Pattimura yang dibawa secara estapet itu terakhir diserahkan Bupati Maluku Tengah ke Gubernur Maluku untuk disulut ke obor ukuran besar di lapangan upacara. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *